Peluang usaha ternak ayam kampung memiliki nilai tersendiri di tengah gencarnya ternak ayam pedaging (ayam ras).
Ayam kampung disukai orang karena dagingnya yang kenyal dan “berisi”, tidak lembek dan tidak berlemak seperti ayam ras.
Berbagai masakan Indonesia banyak yang tetap menggunakan ayam kampung karena dagingnya tahan pengolahan (tidak hancur dalam pengolahan),dan selain itu daging ayam kampung juga
memiliki keunggulan dibandingkan daging ayam broiler,karena memili kandungan nutrisi yang lebih tinggi.
Untuk anda yg berprofesi sebagai atlit bina raga,mengkonsumsi daging bagian dada dari ayam kampumg ini adalah wajib,karena mengandung 19 jenis protein dan asam amino yang tinggi.
Dari dulu sudah ada Ayam kampung hanyalah sebutan populer di Indonesia saja.
Dan ayam ini biasanya sebagai ayam peliharaan yang pemeliharaannya kadang terkesan cuek karena dianggap untuk sekedar pelengkap peliharaan saja.
Ayam kampung tidak memiliki istilah ayam kampung petelur ataupun pedaging. Hal ini disebabkan karena ayam kampung bertelur sebagaimana halnya bangsa unggas dan mempunyai daging selayaknya hewan pada umumnya.
Asal-usul dari ayam kampung itu sendiri sudah teramat jauh untuk di ketahui ras aslinya.
Nama ilmiah untuk ayam kampung adalah Gallus domesticus.Aktifitas penternakan ayam kampung telah ada sejak jaman dahulu,tetapi seperti disebut diatas hanya sebagai pelengkap peliharaan saja.
Semakin pentingnya peran gizi dan mudahnya kita mengakses informasi kesehatan,ternyata menyadarkan kita bahwa didalam daging ayam kampung terdapat gizi yang melimpah.
Oleh karena itu,sudah saatnya kita juga mengubah pola pikir kita yg dulu menganggap ayam kampung sebagah peliharaan " penggembira" saja,kini kita harus menerapkan sistem beternak secara serius dan insentif. Beternak sistem insentif Okay..
Sekarang setelah kita mengetahui kandungang gizinya,sudah saatnya kita memberikan sesuatu agar ayam kampung kita dapat tumbuh,berkembang,mempunyai nilai ekonomis tinggi dan tentu saja kwalitasnya dapat bersaing dengan ayam negara sebelah..
Berikut cara memulainya : Bibit Bibit mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha peternakan.
Bibit ayam kampung (DOC) dapat diperoleh dengan cara :
*. Membeli DOC ayam kampung langsung dari pembibit.
*. Membeli telur tetas dan menetaskannya sendiri.
*. Membeli indukan untuk menghasilkan telur tetas kemudian ditetaskan sendiri baik secara alami atau dengan bantuan mesin penetas.
Secara singkat DOC ayam kampung yang sehat dan baik mempunyai kriteria sebagai berikut : dapat berdiri tegap, sehat dan tidak cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan mengkilap, tanggal menetas tidak lebih lambat atau cepat. Pakan Kita ketahui bersama bahwa pakan mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha.
Pakan untuk ayam kampung sebenarnya sangat fleksibel dan tidak serumit kalau kita beternak ayam pedaging, petelur atau puyuh sekalipun.
Bahan pakan yang bisa diberikan antara lain : konsentrat, dedak, jagung, pakan alternatif seperti sisa dapur/warung, roti BS, mie instant remuk, bihun BS, dan lain sebagainya. Yang terpenting dalam menyusun atau memberikan ransum adalah kita tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg.
Jumlah pakan yang diberikan sesuai tingkatan umur adalah sebagai berikut : 7 gram/per hari sampai umur 1 minggu.
19 gram/per hari sampai umur 2 minggu.
34 gram/per hari sampai umur 3 minggu.
47 gram/per hari sampai umur 4 minggu.
58 gram/per hari sampai umur 5 minggu.
66 gram/per hari sampai umur 6 minggu.
72 gram/per hari sampai umur 7 minggu.
74 gram/per hari sampai umur 8 minggu.
Sedangkan air diberikan secara ad libitum (tak terbatas) dan pada tahap-tahap awal pemeliharaan perlu dicampur dengan vitamin+antibiotika. Kandang Syarat kandang yang baik :
Jarak kandang dengan permukiman minimal 5 m, tidak lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi udara cukup baik. Sebaiknya memilih lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok lain agar angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang.
Penyuci-hama-an kandang dan peralatannya dilakukan secara teratur sebagai usaha biosecurity dengan menggunakan desinfektan yang tepat dan tidak membahayakan bagi ternak itu sendiri.
Banyak pilihan jenis desinfektan yang ditawarkan oleh berbagai produsen pembuatan obat.
Untuk ukuran kandang tidak ada ukuran standar kandang yang ideal, akan tetapi ada baiknya lebar kandang antara 4-8 m dan panjang kandang tidak lebih dari 70 m.
Yang perlu mendapat perhatian adalah daya tampung atau kapasitas kandang. Tiap meter persegi sebaiknya diisi antara 45-55 ekor DOC ayam kampung sampai umur 2 minggu, kemudian jumlahnya dikurangi sesuai dengan bertambahnya umur ayam.
Bentuk kandang yang dianjurkan adalah bentuk postal dengan lantai yang dilapisi litter yang terdiri dari campuran sekam, serbuk gergaji dan kapur setebal ± 15 cm.
Model atap monitor yang terdiri dari dua sisi dengan bagian puncaknya ada lubang sebagai ventilasi dan bahan atap menggunakan genteng atau asbes.
Pemeliharaan ayam kampung di bagi dalam dua fase yaitu fase starter (umur 1-4 minggu) dan fase finisher (umur 5-8 minggu).
Pada fase starter biasanya digunakan kandang bok (dengan pemanas) bisa bok khusus atau juga kandang postal yang diberi pagar.
Suhu dalam kandang bok biasanya berkisar antara 30-32°C. Pada fase finisher digunakan kandang ren atau postal seperti model pemeliharaan ayam broiler. Managemen ayam Manajemen atau tata laksana pemeliharaan memegang peranan tertinggi dalam keberhasilan suatu usaha peternakan yaitu sekitar 40%.
Bibit berkualitas serta pakan yang berkualitas belum tentu memberikan jaminan keberhasilan suatu usaha apabila manajemen pemeliharaan yang diterapkan tidak tepat.
Sistem pemeliharaan pada ayam kampung bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu : *. Ekstensif /tradisional (diumbar), tanpa ada kontrol pakan dan kesehatan.
*. Semi intensif (disediakan kandang dengan halaman berpagar), ada kontrol pakan dan kesehatan ternak akan tetapi tidak ketat.
*. Intensif (dikandangkan seperti ayam ras), ada kontrol pakan dan kesehatan dengan ketat.
Model pemeliharaan ternak ayam kampung secara intensif lebih disarankan dari yang lainnya terutama dalam hal kontrol penyakit. Sebenarnya masih banyak lagi manfaat dari cara beternak secara intensif, akan tetapi kami tidak dapat menguraikannya di sini. Mencegah penyakit Hal yang tak kalah pentingnya adalah pengendalian penyakit.
Kita semua akan setuju dengan statement “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan tindakan antara lain :
Menjaga sanitasi lingkungan kandang, peralatan kandang dan manusianya
Pemberian pakan yang fresh dan sesuai kebutuhan ternak.
Melakukan vaksinasi secara teratur
Pemilihan lokasi peternakan di daerah yang bebas penyakit.
Berikut kami uraikan sedikit beberapa jenis penyakit yang kerap menyerang ayam kampung : *. Tetelo (ND)
Penyebab : paramyxi virus.
Gejala : ngorok dan batuk-batuk, gemetaran, kepala berputar-putar, kelumpuhan pada kaki dan sayap, kotoran berwarna putih kehijauan.
Pencegahan :
vaksinasi secara teratur, sanitasi kandang, terhadap ayam yang terkena ND maka harus dibakar.
Pengobatan : belum ada.
*. Gumboro (gumboro disease)
Penyebab : virus
Gejala : ayam tiba-tiba sakit dan gemetar serta bulu-bulunya berdiri, sangat lesu, lemah dan malas bergerak, diare putih di sekitar anus.
Pencegahan :
vaksinasi teratur dan menjaga sanitasi kandang
Pengobatan : belum ada.
*. Penyakit cacing ayam (worm disease)
Penyebab : Cacing.
Gejala : pertumbuhan terhambat, kurang aktif, bulu kelihatan kusam.
Pencegahan :
pemberian obat cacing secara berkala, sanitasi kandang yang baik, penggantian litter kandang secara berkala, dan mencegah serangga yang dapat menjadi induk semang perantara.
Pengobatan :
pemberian obat cacing seperti pipedon-x liquid, sulfaquinoxalin, sulfamezatin, sulfamerazin, piperazin dan lain sebagainya.
*. Berak kapur (Pullorum)
Penyebab : Bakteri Salmonella pullorum.
Gejala : anak ayam bergerombol di bawah pemanas, kepala menunduk, kotoran melekat pada bulu-bulu disekitar anus.
Pencegahan :
mengusahakan induk terbebas dari penyakit ini, fumigasi yang tepat pada mesin penetas dan kandang
Pengobatan : noxal, quinoxalin 4, coxalin, neo terramycyn atau lainnya.
*. Berak darah (Coccidiosis).
Penyebab : protozoa Eimeria sp.
Gejala : anak ayam terlihat sangat lesu, sayap terkulai, kotoran encer yang warnanya coklat campur darah, bulu-bulu disekitar anus kotor, ayam bergerombol di tepi atau sudut kandang.
Pencegahan :
mengusahakan sanitasi yang baik dan sirkulasi udara yang baik pula atau bisa juga dengan pemberian coccidiostat pada makanan sesuai takaran.
Pengobatan : noxal, sulfaquinoksalin, diklazuril atau lainnya. Pemasaran Pemasaran ayam kampung pada dasarnya mudah, karena disamping jumlah permintaan yang tinggi, harga ayam kampung masih tergolong tinggi dan stabil, sedang produksi masih terbatas.
Ayam kampung dapat dijual dalam bentuk hidup atau sudah dipotong (karkas). Rumah tangga, pengepul ayam, pasar tradisional, warung, supermarket sampai hotel berbintang membutuhkan pasokan ayam kampung ini.
Kelola terus Sebagai seorang peternak yang profesional maka perlu untuk menjaga agar produksi yang kita lakukan dapat memenuhi standar kualitas dan kontinuitas produk. Maka diperlukan pengelolaan atau pengaturan produksi agar usaha kita dapat berproduksi secara kontinyu.
Untuk kekontinuitasan peluang bisnis perlu pengaturan dan penjadwalan secara teratur kapan DOC masuk dan kapan ayam di panen, karena hal itu lebih disukai oleh pengepul atau mitra kerja kita daripada hanya sekali panen dalam jumlah banyak.
Tapi perlu diingat juga bahwa pengelolaan produksi sangat terkait dengan modal, ketersediaan kandang, jumlah ketersediaan DOC, dan jumlah permintaan ayam siap panen.
Bagaimana apakah anda siap untuk menjadikan ayam kampung sebagai peluang bisnis yang menjanjikan?dan
Jangan lupa kalo sudah siap panen untuk segera mempromosika ayam kampung anda di forum jual-beli wap ini.
Trims